Kehilangan

Hai!
Apa kabar, kamu?
Aku tahu jawabannya pasti baik-baik saja.

Apa kabar aku?
Aku juga baik-baik saja setelah kehilanganmu.
Setidaknya aku pikir begitu pada awalnya.

Hingga pada suatu sore, entah datangnya darimana, aku mengingatmu secara tiba-tiba.
Ingatan yang sangat kuat.
Diikuti dengan pengandaian lainnya seperti;
"Apa jadinya ya kalau kita masih saling bertukar kabar?"
"Apa jadinya ya kalau kamu tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan tentang aku yang kamu lihat melalui sosial media?"
"Akan seperti apa kita kalau pertemuan lebih dulu terjadi dan bukan perpisahan?"
Dan pengandaian lainnya yang cukup mengganggu karena terlalu riuh.

Seketika aku merasa hampa.
Kosong.
Entah karena apa.
Padahal yang selain kamu pun bersedia menemani.

Nanti,
Kalau suatu hari kamu kembali mengingatku, jangan ragu untuk menghubungi ya.
Aku akan dengan senang hati menyambutmu.
Aku masih sangat ingin mendengar banyak hal tentangmu.
Karena sejujurnya aku benci harus kehilanganmu atas izinku.

Eh iya,
Kalau kamu membaca ini..
Tolong jangan besar kepala lagi, ya.
Sejak awal aku hanya terbiasa ada kamu, bukan jatuh kepadamu.
Aku menulis ini hanya untuk melegakan isi kepala, bukan karena aku menyimpan rasa seperti yang kamu kira.

Selamat melanjutkan hidup.
Semoga segala hal baik selalu menghampirimu.

--
Tangerang Selatan,
24 April 2020

Comments

  1. Keren :D mampir kesini juga ya Markas Cetar diblog saya banyak menulis tentang curhatan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

cieeee

Laki-Laki Bilang...

Untuk Kamu