Posts

Showing posts from November, 2018

Tolong

Tolong yakinkan aku bahwa apa yang kita lakukan tidak sia-sia. Tolong yakinkan bahwa nanti pada akhirnya, kita bisa saling memiliki dan melakukan apa yang pasangan lain lakukan. Tanpa perlu bersembunyi Tanpa perlu takut akan ketahuan entah siapa. Karena aku butuh tahu kalau yang aku rasakan ini berbalas Dan, Aku butuh tahu kalau denganmu aku tak salah menaruh harap. Tangerang Selatan, 08 November 2018

Stasiun

Hari itu kali terakhir aku menatapmu. Maaf, aku hanya mampu mengantarmu tanpa bisa membawamu kembali. Kamu selalu bercerita kalau surga itu indah dan betapa kamu ingin sekali ke sana. Bagaimana sekarang? Apa kereta itu berhasil mengantarmu ke sana? Itu adalah kendaraan terbaik yang bisa aku upayakan. Maaf aku lupa membelikanmu tiket untuk menaikinya. Setidaknya, dengan berada di depan gerbong masinis, kamu bisa sampai duluan, kan? Tanganmu kubawa pulang, ya? Untuk kugenggam kala rindu. Nanti di surga kan, kamu bisa meminta tangan baru. Semoga kamu betah. Baik-baik ya, sayang. Tangerang Selatan, 19 November  2018

Ayah

Ayah, Laki-laki yang nanti mendampingiku mungkin tak sebaik kamu. Mungkin dia akan menyakiti sebelum atau sesudah mengucap sumpah. Tapi aku percaya, kalau laki-lakiku nanti akan mampu belajar dari kesalahannya dan mau memperbaiki diri setelahnya. Ayah, Kalau nanti saatnya tiba, aku akan mengenalkannya padamu. Bukan, bukan untuk menggantikan posisimu, melainkan untuk menunjukkan padamu bahwa aku berhasil menemukan laki-laki baik di zaman yang kau bilang sulit untuk menemukan laki-laki yang seperti itu. Ayah, Mungkin nanti dia takkan sebijak kamu, tapi aku yakin bahwa keinginannya untuk membahagiakan dan menjagaku sama besarnya denganmu. Ayah, Terima kasih. Karena kamu adalah alasanku untuk percaya bahwa tidak semua laki-laki itu buruk. Terima kasih. Karena sudah membesarkanku dengan tulus dan selalu menemukan cara untuk menegurku selain dengan kekerasan. Ayah, Maaf aku mengungkapkannya lewat tulisan karena aku tak punya keberanian untuk mengatakannya secara l

Takut (2)

Tuan, Aku pernah mencintai dengan tulus. Yang tanpa takut, Yang mudah percaya, Yang tidak mudah curiga dan cemburu. Tapi, berujung dilukai sedalam yang kamu tak bisa bayangkan. Dua tahun berlalu.. Aku sudah melangkah maju Walaupun awalnya aku paksakan. Berkali-kali mencoba Tapi, aku masih belum bisa mencintai yang tanpa takut lagi. Maaf, Tuan Kalau denganmu aku lebih banyak takut, Juga lebih sering cemburu serta curiga. Bukan berarti aku tak tulus, Tuan Aku hanya takut kembali terluka. Setakut itu. Tapi, terima kasih.. Untuk tak pernah menyerah, Untuk tak inginkan pisah. Semoga tak akan. Tangerang Selatan, 07 November 2018